Al-hamdulillah, International Physics Olympiad (IPhO) 2017 digelar di Yogyakarta. Sebanyak 86 negara turut dalam ajang yang berlangsung pada 16-24 Juli 2017 ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia menugaskan lima orang siswa terbaiknya untuk berkompetisi dalam ajang ini. Dan Al-hamdulillah salah satu 5 anak terbaik bangsa Indonesia yang terpilih adalah Ananda Fikri Makarim Sosrianto santri Al Binaa kelas 12.
Dan berdasarkan rapat Tim Pembina Olimpiade Fisika Indonesia yang dilaksanakan pada hari Ahad, 26 Maret 2017 di Bandung, telah diputuskan bahwa Pembinaan Tahap II Olimpiade Fisika untuk IPhO 2017 telah menghasilkan 5 siswa terbaik sebagai peserta IPhO 2017 di Yogyakarta yaitu sesuai urut abjad:

  • Bonfilio Nainggolan, SMAN 48 Jakarta Timur, DKI Jakarta
  • Faizal Husni, SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten
  • Ferris Prima Nugraha, SMAK BPK Penabur Serpong, Tangerang Selatan, Banten
  • Fikri Makarim Sosrianto, SMA IT Al Binaa IBS, Kab. Bekasi, Jawa Barat
  • Gerry Windiarto M. Dunda, SMAN MH. Thamrin Jakarta Timur, DKI Jakarta

Olimpiade Fisika Internasional adalah sebuah olimpiade fisika yang diadakan setiap tahunnya untuk siswa sekolah menengah atas dan bersifat internasional. Tujuan olimpiade ini adalah untuk memperkuat hubungan internasional dari negara-negara yang telah bekerja sama dalam ranah pendidikan ilmu fisika antarsekolah menengah atas.
Dalam hasil akhir lomba Fisika Internasional IPhO 2017, Ananda Fikri Makarim Sosrianto alhamdulillah memperoleh medali Perak. Ini adalah semua karunia dan anugerah dari Allah Jalla wa ‘Ala atas usaha maksimal dan cerdas dari Ananda Fikri Makarim Sosrianto. Usaha ini tentu tidak berdiri sendiri atau hanya juhud individu saja tapi usaha yang melibatkan banyak orang dengan segala asbaabu asyyar’iyyah, adalah mereka yang terus selalu membimbing yaitu para asaatidz, mereka tidak mengenal lelah. Bimbingan yang bukan sekedar teknis dan materi tertentu tapi bimbingan yang bersifat universal demi untuk mengokohkan jati diri manusia sebagai hamba Allah yang harus senantiasa menghambakan dan mengabdikan dirinya dengan mentauhidkan-Nya karena prinsip itulah hakikat sesungguhnya manusia diciptakan. Usaha dan sebab yang tetap dalam bingkai syariat Allah, itu juga merupakan syarat utama, seperti bimbingan teknis materi pra IPhO 2017 yang dilakukan oleh para Tim pendamping Indonesia terutama selama masa karantina.
Yang paling utama tentu kebaikannya akan kembali kepada orang tuanya yang sudah mengarahkan dan membimbingnya. Semoga ini menjadi pendorong bagi semua santri Al Binaa khususnya agar selalu meningkatkan prestasi belajar mereka. Dan Alhamdulillah ananda Fikri Makarim Sosrianto selama mengikuri proses lomba IPhO 2017 ini tetap selalu menjaga apa yang menjadi nilai-nilai Islam yang telah menempel dan tertanam di pundaknya seperti membiasakan shalat berjam’aah, membaca Al-Qur’an dan berdo’a kepada Allah Jalla wa ‘Ala dan itulah sebenarnya yang menjadi hakikat prestasi yang sungguh luar biasa karena itulah diantara pintu-pintu hamba Allah yang akan mengantarkannya kepada kesenangan abadi yaitu dimasukkan ke dalam Surga Allah Jalla wa ‘Ala.
Dan alhamdulillah dalam rangka tahadduts binni’mah. Setelah acara Closing Ceremony IPhO 2017 kemarin semua siswa Tim IPhO 2017 Indonesia dikumpulkan oleh perwakilan dari Kemendikbud, dan sebagai penghargaan dari Pemerintah Indonesia kepada Tim IPhO Indonesia maka setiap Tim IPhO dianugerahi beasiswa. Bagi peraih medali Perak beasiswa S1 dan S2, dan bagi peraih medali emas S1, S2, dan S3 (dengan syarat S1 di Indonesia, sedangkan S2 dan S3 di negara mana saja dan pihak negara yang akan membiayai). Alhamdulillah Fikri Makarim Sosrainto memperoleh beasiswa S1 dan S2 dan berharap mudah-mudahan S2 nya di negara Islam semoga Allah Jalla wa Ala memudahkan dalam urusannya. Amiin.