Alhamdulillah, selama 12 tahun perjalanan Al Binaa maka, sudah sepantasnya untuk menyamakan dan menyatukan segala rasa yang bisa dikemas dalam sebuah event yang non formal. Tepatnya hari kamis 14 Syawwal 1436 bertepatan 30 Juli 2015 telah diadakan acara pertemuan para ustadz dan karyawan dengan seluruh family mereka yang diberinama al-Muakhoot (Menjalin Persaudaraan). Kalimat al-Muakhoot sendiri diambil dari Siroh Nabawiyah dimana ketika Rasululah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah ketika hijrahnya, kaka yang pertama beliau lakukan adalah mempersaudarakan (al-Muakhot) antara kaum Muhajirin dan Anshor.
Maka tidak ada salahnya, Pimpinan Pesantren mengambil ruh al-Muakhoot ini sebagai bentuk untuk menjadikan seluruh keluarga besar Al Binaa dalam satu tujuan kekeluargaan, kebersamaan sehingga menjadi sesuatu kekuatan dalam rangka mengemban amanah ummah yaitu mendidik para santri Al Binaa. Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc selaku Pimpinan Al Binaa memberikan gambaran bahwa seluruh ustadz dan karyawan yang ditempatkan dan ditugaskan dalam keberanekaragaman tugas dan kewajiabn sebetulnya mempunyai tujuan yang sama. Maka tidak boleh satu dengan yang lainnya merasa ada yang lemah dengan tugas yang tidak dianggap pokok, tidak demikian… wahai para syabaab asaatidz dan karyawan, bahwa itu semuanya justru menggambarkan bagaimana sebuah kekuatan akan muncul dengan saling menjaga satu unsur dengan unsur yang lainya.
Pimpinan Pesantren menggaris bawahi, bahwa tugas di Al Binaa sangatlah berat para ustadz dan karyawan tidak kurang menghadapi 1.500 lebih santri, maka tidak bisa dipikul dengan kekuatan sendiri-sendiri, ternyata dengan ruh berjama’ah maka tidak ada yang bisa menandingi dari kekuatan manapun. Al Binaa mengadakan acara semacam ini tentu bukan malam ini saja, sebetulnya sudah banyak acara yang dilaksanakan seiring dengan perjalanan Al Binaa diantaranya Rihlah seluruh keluarga besar Al Binaa 5 bulan yang lalu ke Pantai Pangandaran, Rihlah ke Pantai Anyer Banten dan lain-lain.
Untuk menghangatkan suasana dalam pertemuan malam al-Muakhoot ini, maka seluruh ikhwah asaatidz dan karyawan serta para istri mereka saling bahu membahu dan ber’amal jama’i, untuk mendukung acara ini. Mereka dengan semangat dan riang gembira mengipas-ngipas ikan bakar dan sate kambing, ada yang menanak nasi, sebagian lagi rame-rame mendirikan tenda peleton untuk tempat berkumpulnya para ummahat, terlihat lagi mereka sedang memasukan daging-daging yang telah dipotong-potong ke dalam tusuk sate, ada juga mereka yang sedang menyiapkan tungku api dan tempat pembakaran ikan, ada juga sedang merapihkan karpet sebagai alas duduk, mereka juga mendirikan pembatas atau hijab antara akhowat dan ikhwan, terlihat juga mereka ada yang menyiapkan sound dan lampu sebagai penerangan, dan masya Alah yang tidak kalah dukungan dan semangatnya dari para ummahaat mereka dengan semangatnya sedang menyiapkan hidangan sop buah.
Intinya, bukan hanya makanan dan minuman yang menjadi tujuan utama, tapi rasa kebersamaan yang dicurahkan oleh mereka dalam satu kondisi dan moment itu yang menjadi nilai yang tidak murah alias mahal begitu yang disampaikan oleh Ustadz Aslam Muhsin Abidin, Lc dalam candaanya beliau sampaikan karena kalau cuma makanan bisa saja baru makan satu tusuk sate sudah kenyang karena seluruh tubuh sudah bau duluan sama asapnya, atau makanan banyak tapi bisa juga habis..
Kehadiran film dokumeter yang telah disiapkan oleh Ustadz Misbah Muhsin, S.Si, membuat hiburan dan nuansa lain kepada seluruh yang hadir, bagaimana film tersebut menggambarkan awal Al binaa merintis dari awal peresmian oleh Wapres saat itu Dr. H. Hamzah Haz dengan jumlah santri Angkatan Pertamanya sebanyak 128 orang, kebersamaan para asaatidz dalam memberikan bimbingan dan motivasi, sampai acara-acara dalam mebangun kebersamaan semua menjadikan daya motivasi bagi yang hadir.
Akhirnya kita ini jangan sampai lupa bahwa kita tidak memiliki kekuatan apa-apa kecuali itu atas fadl (karunia) dan taufik dari Allah Jalla wa ‘Ala, maka Pimpinan Pesantren mengingatkan bahwa kita harus senantiasa meminta pertongan hanya kepada Allah semata dengan terus mantauhidkannya dalam segala macam ibadah kita, sebagaimana firmanya dalam surat Al-Fatihah: إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Artinya: hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Jadi tanpa pertolongan dari Allah semua kita tidak punya apa-apa. Maka satu dengan yang lainnya para ilkhwah di Al Binaa tidak ada yang saling menggungulkan, adapun bagian-bagian yang telah diamanahkan kepada masing-masing ya itulah amanah yang harus ditunaikan dengan sepenuh hati.
baik dari ucapan terima kasih, kepada seluruh asaatidz, karyawan dan ummahaat yang telah mensukseskan acara ini, semoga sekali lagi ini bisa menguatkan keberadaan Al Binaa sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam, dan semoga acara acara lain yang serupa dengan ini bisa diadakan dilain waktu dan kesempatan.